Hearing dan Diskusi Kepala Perpustakaan Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Lamongan

9/29/2022 Telah terselenggara program hearing dan diskusi yang dilakukan oleh beberapa Perpustakaan Perguruan Tinggi Kabupaten Lamongan dengan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan dan Perpustakaan Nasional di aula gedung A Universitas Islam Lamongan dalam rangka pemetaan kondisi dan tindak lanjut kolaborasi peningkatan kualitas perpustakaan. Acara ini berlangsung sukses dengan munculnya diskusi interaktif untuk membahas persoalan kualitas Perpustakaan Perguruan Tinggi di Kabupaten Lamongan yang faktanya tidak selaras dengan capaian tingkat literasi yang ada di Kabupaten Lamongan. Data dipaparkan bahwa ada 16 perguruan Tinggi yang tercatat hanya 1 perpustakaan perguruan tinggi telah melalui proses akreditasi. Artinya ada ketidaksesuaian antara peranan perpustakaan perguruan tinggi terhadap capaian literasi yang seharusnya perpustakaan perguruan tinggi di Lamongan mampu menjadi salah satu instrumen pendukungnya.

Ada beberapa poin penting yang disampaikan oleh perwakilan dari Perpusnas bahwa Perpustakaan Perguruan tinggi harus memenuhi syarat sebagaimana peraturan undang-undang perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 sebagaimana memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. Kemudian amanat lainnya adalah pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selanjutnya disampaikan oleh perwakilan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan untuk membangun komunikasi lebih intens terhadap masing-masing Perpustakaan Perguruan Tinggi yang ada di wilayah Lamongan untuk sama-sama mendukung pembenahan perpustakaan.Beberapa perwakilan dari Perguruan Tinggi lain juga menyampaikan kegelisahan terkait minimnya perhatian dilevel kebijakan perguruan tinggi bahkan perpustakaan masih dominan dikelola oleh tenaga bukan professional ditambah tenaga yang masih terbatas. Maka adapun masukan bahwa Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Daerah Lamongan bertanggungjawab untuk mengawal dan intens dalam melakukan dialog terhadap perguruan tinggi.

Terlepas fenomena demikian Danang Bagus Mahendra selaku sebagai kepala Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Lamongan memberikan usulan terhadap forum, menurutnya jika fakta dilapangan perpustakaan Perguruan Tinggi di Lamongan untuk membangun indeks literasi masih belum ada kontribusniya maka harus ada peningkatan value baik terhadap Perpustakaan Perguruan Tinggi itu sendiri maupun terhadap pengelolanya dalam hal ini pustakawan. Menurutnya, Peningkatan Value bisa dilakukan dengan berbagai cara diantaranya Bupati atau Kepala Perpustakaan Daerah harus berani memberikan atensi lebih ke masing-masing Rektor atau Pimpinan Perguruan tinggi untuk meningkatkan level perpustakaan. Yang Kedua, Harus ada atensi lanjutan dengan membuat awardee penghargaan dilingkup daerah baik penghargaan pustakawan maupun perpustakaan secara kelembagaan. Sehingga kegiatan demikian bisa menumbuhkan gairah perkembangan perpustakaan Perguruan Tinggi yang ada di Lamongan agar kemudian peran perpustakaan tidak dikesampingkan oleh masyarakat. Ketiga, dialog intens dapat dilakukan dengan membuat forum Perpustakaan Perguruan Tinggi se Kab-Lamongan agar monitoring dan evaluasi terkait perkembangan perpustakaan secara berkala dapat sama-sama dilakukan. Usulan inipun akhirnya dapat diterima dengan sangat baik oleh Farah Damayanti Zubaidah selaku kepala Perpustakaan Daerah, beliau menyampaikan usulan ini akan membangun intensitas dialog dengan berbagai perpustakaan perguruan tinggi yang ada Di Lamongan dan bertahap akan mencoba ke level itu, karna menurutnya kualitas perpustakaan perguruan Tinggi betul-betul perlu disentuh.

Acarapun akhirnya selesai dan ditutup dengan pengarahan legalitas perpustakaan untuk mendaftarkan Nomor Pokok Perpustakaan, tindak lanjut kerjasama (Memorandum of Understanding) dan Foto Bersama. Adapun kegiatan lanjutan akan dilaksanakan pada hari selasa melalui Zoom Meeting yang difasilitasi Perpusnas dalam rangka pengawalan pendaftaran Nomor Pokok Perpustakaan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *