Raih Penghargaan Peringkat ke-2 Anugerah Kampus Unggulan

Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Lamongan (ITBADLA) meraih penghargaan peringkat ke-2 Anugerah Kampus Unggulan 2023 dalam kategori Perguruan Tinggi dengan Implementasi MBKM Terbaik.

Penghargaan tersebut diberikan pada saat acara Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Perguruan Tinggi. Diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII di Grand Mercure Mirama Hotel Malang, dengan dihadiri oleh 318 Pimpinan Perguruan Tinggi se-Jawa Timur, Selasa (28/11/2023).

Meraih penghargaan Anugerah Kampus Unggulan dalam kategori implementasi MBKM terbaik memberikan bukti bahwa adanya keseriusan ITBADLA dalam merespon apa yang diprogramkan oleh pemerintah khususnya Menteri Pendidikan.

Tak hanya itu, ITBADLA juga terlibat dalam perumusan Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di lingkungan LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur. Dengan Tema “Sinergi Dan Kolaborasi Perguruan Tinggi Berbasis MBKM”.

Foto bersama TIM Rakerpim Perguran Tinggi Negeri dan Swasta LLDIKTI VII Jawa Timur

Kepala LLDIKTI wilayah VII, Prof. Dr. Dyah Sawitri S.E., M.M., dalam sambutannya menyampaikan bahwa perguruan tinggi itu harus memberikan nilai positif bagi masyarakat Indonesia.

“Disini ada penghargaan Anugerah Kampus Unggulan, itu bisa jadi motivasi kepada mereka yang mempunyai kinerja untuk meraih keberhasilan secara bersama-sama” terang Kepala LLDIKTI wilayah VII Prof. Dr. Dyah Sawitri S.E., M.M.

Selanjutnya, kegiatan semacam ini menurut Kepala LLDIKTI wilayah VII menjadi momen bagus untuk membicarakan MBKM episode ke 26 ini. Menurut beliau, MBKM saat ini menjadi sebuah transformasi perubahan Pendidikan Tinggi di Indonesia yang lebih fleksibel.

“Kalau dulu kita lulus S1 dengan skripsi, lulus S2 dengan tesis, lulus S3 dengan disertasi, untuk saat ini kedepan semua itu bisa digantikan dengan project atau prototipe”, ujarnya.

Tidak hanya itu, Ibu Dyah juga menegaskan bahwasannya harus ada penjaminan mutu baik dari input, proses dan outputnya.

“Untuk menjadi fondasi yang kuat perguruan tinggi harus punya input yang bagus, itu kita bisa melihat dari dosen, karir dosennya, bagaimana mahasiwanya, tendiknya dan juga laboran. Untuk proses kita bisa melihat bagaimana dosen mengajarnya, strategi dan model pembelajarannya yang digunakan ini harus jelas. Untuk output atau luarannya nanti harapannya berbeda dengan 10 tahun yang lalu, kalau dulu kita menguasai sains, pengetahuan, keterampilan. Untuk kedepan bagaimana kita menghasilkan output yang mampu mencetak kerja, bukan mencari kerja” lanjutnya.

Terakhir, Kepala LLDIKTI wilayah VII, Prof. Dr. Dyah Sawitri pun berharap, agar lebih banyak lagi kampus-kampus di Jawa Timur ini bisa menjadi Perguruan Tinggi yang unggul.

“Kampus kampus di Jawa Timur itu harapan kami bisa unggul semua. Sekarang sudah ada 9 kampus yang unggul. Paling tidak nanti ada 20-30 persen insya Allah kita bisa berpacu cepat”, ujarnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *