Hadiri Program Reka Preneur Kedaireka

ITB Ahmad Dahlan Lamongan hadiri undangan Reka Preneur Kedaireka yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud. Reka Preneur merupakan program yang ada dalam Ekosistem Kedaireka selain Matching Fund, Innovation Fund, Kedaireka Academy, Matchmaking Innovation Forum, CEO Mentorship, RekaTalks, RekaPods.

Ekosistem Kedaireka hadir untuk mendorong kemitraan yang konkrit dan berkelanjutan antara industri dan Perguruan Tinggi demi pengembangan inovasi yang kolaboratif. Ekosistem ini bertujuan untuk para perguruan tinggi agar dapat berpartisipasi dalam kebutuhan industri dan penyelesaian permasalahan yang ada di masyarakat.

Acara berlangsung di Novotel Samator Surabaya, Selasa (20/06/2023) dengan mengangkat tema yakni “Memperkuat Kolaborasi dengan Innovation Fund”. Yang bertujuan dapat mendukung inovasi-inovasi solutif dari Perguruan Tinggi yang dapat menjawab tantangan pihak industri akan menyalurkan pendanaan secara langsung.

Reka Preneur menghadirkan PT. Polowijo Gosari Indonesia untuk memaparkan sayembara business case dengan peluang 100% pendanaan dari industri. Sehingga para peserta yang hadir akan berkesempatan mendapatkan tips membuat proposal inovasi, pitching dan negosiasi dengan pihak industri.

Para Akademisi Praktisi Memandu Langsung Sesuai Masing-Masing Bidang

Berikut akademisi yang turut memandu, Kepala LLDIKTI wialyah VII – Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE.,MM, tim substansi Innovation Fund. Wakil Kepala Tani dan Nelayan Center IPB University – Dr. Roza Yusfiandayani. Dan Perwakilan dari PT Polowijo Gosari Group, Direktur PT Galasari Gunung Sejahtera – Devin Istiartomo SE Ak., MSc, MBA.

Ketua Tim PMO Kedaireka, Dr. Ing. Mahir Bayasut, menyampaikan bahwa Innovation Fund akan hadir sepanjang tahun dengan beragam topik business case dari berbagai Mitra Industri.

“Program Innovation Fund akan membuka sepanjang tahun. Akan ada banyak peluang kolaborasi inovasi dengan ragam fokus topik yang dapat diikuti oleh Insan Perguruan Tinggi dari seluruh Indonesia,” kata Mahir.

Ratusan peserta dari perwakilan Insan Perguruan Tinggi dan perwakilan Mitra DUDI menghadiri Kegiatan ekosistem Kedaireka ini. Salah satunya perwakilan dari ITB Ahmad Dahlan Lamongan yakni Umar Yeni Suyanto, M.Pd dan Ika Purwanti, SE, MM.

Keuntungan lainnya bagi dosen dari program Innovation Fund ini secara administrasi dan seleksi akan lebih ringkas karena kami tidak ingin memakan waktu banyak dan pelaksanaan ini 100 persen pendanaan dari industri (DUDI), sehingga mekanismenya akan berbeda.

Sedangkan keuntungan bagi industri adalah mereka akan cost efficient. “Jadi tidak perlu mulai dari nol tetapi langsung membiayai. Terakhir, kami memberikan jaminan kepada industri bagaimana industri mendapatkan expertise sesuai rekam jejak,” pungkas Mahir.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *